Cry vs Weep: Mengenal Perbedaan Dua Kata Bahasa Inggris yang Serupa

Kata "cry" dan "weep" dalam bahasa Inggris seringkali dianggap memiliki arti yang sama, yaitu menangis. Namun, sebenarnya terdapat perbedaan nuansa dan konteks penggunaan di antara keduanya. "Cry" merupakan kata yang lebih umum dan digunakan untuk menggambarkan tindakan menangis secara umum, baik karena sedih, senang, atau bahkan karena terluka secara fisik. Sementara itu, "weep" menggambarkan tindakan menangis yang lebih intens, dramatis, dan seringkali terkait dengan kesedihan yang mendalam atau emosi yang kuat.

Perbedaannya bisa dilihat dari intensitas dan konteks emosi yang diungkapkan. "Cry" bisa digunakan dalam berbagai situasi, misalnya menangis karena bawang merah, menangis karena sedih ditinggal pacar, atau menangis karena terharu melihat film yang menyentuh. Sedangkan "weep" lebih sering digunakan untuk menggambarkan tangisan yang lebih melankolis dan penuh emosi. Bayangkan seseorang yang menangis tersedu-sedu karena kehilangan orang yang dicintainya—itulah situasi yang lebih tepat menggunakan "weep."

Berikut beberapa contoh kalimat untuk memperjelas perbedaannya:

  • Cry: "The baby cried because he was hungry." (Bayi itu menangis karena lapar.)
  • Cry: "She cried tears of joy when she heard the good news." (Dia menangis haru ketika mendengar kabar baik.)
  • Weep: "She wept silently as she watched the sunset, remembering her lost love." (Dia menangis tersedu-sedu sambil menyaksikan matahari terbenam, mengenang cintanya yang hilang.)
  • Weep: "The mourners wept openly at the funeral." (Para pelayat menangis terisak-isak di pemakaman.)

Perhatikan bahwa "weep" seringkali diiringi dengan deskripsi yang lebih detail tentang cara menangis tersebut, misalnya "silently" (diam-diam), "openly" (terang-terangan), atau "bitterly" (dengan getir). Hal ini semakin menegaskan intensitas emosi yang lebih kuat dibandingkan dengan "cry."

Happy learning!

Learn English with Images

With over 120,000 photos and illustrations