Fail vs. Collapse: Mengerti Perbedaannya!

Kata "fail" dan "collapse" dalam bahasa Inggris seringkali membingungkan, terutama bagi para pelajar bahasa Inggris. Walaupun keduanya bisa menunjukkan kegagalan atau keruntuhan, konteks penggunaannya sangat berbeda. "Fail" lebih merujuk pada kegagalan untuk mencapai tujuan atau standar tertentu, sementara "collapse" lebih menekankan pada keruntuhan secara fisik atau struktural yang tiba-tiba dan drastis. Singkatnya, "fail" adalah kegagalan fungsional, sedangkan "collapse" adalah kegagalan struktural.

Mari kita lihat beberapa contoh:

  • Fail:

    • English: I failed my math exam.

    • Indonesian: Saya gagal ujian matematika saya.

    • English: The project failed due to lack of funding.

    • Indonesian: Proyek itu gagal karena kurangnya dana.

    • English: The engine failed during the flight.

    • Indonesian: Mesin itu mengalami kerusakan selama penerbangan. (Note: While "fail" is used here, the context implies a functional failure impacting the engine's ability to work, not necessarily a structural collapse).

  • Collapse:

    • English: The old building collapsed after the earthquake.

    • Indonesian: Bangunan tua itu runtuh setelah gempa bumi.

    • English: The bridge collapsed under the weight of the heavy truck.

    • Indonesian: Jembatan itu runtuh di bawah beban truk berat.

    • English: She collapsed from exhaustion.

    • Indonesian: Dia pingsan karena kelelahan. (Here, "collapse" refers to a sudden physical failure).

Perhatikan bahwa "collapse" juga bisa digunakan secara kiasan untuk menggambarkan keruntuhan suatu sistem atau organisasi, tetapi tetap menekankan sifatnya yang tiba-tiba dan drastis. Misalnya, "The company collapsed after the scandal." (Perusahaan itu runtuh setelah skandal tersebut). Ini berbeda dengan "The company failed to meet its targets." (Perusahaan itu gagal mencapai targetnya).

Happy learning!

Learn English with Images

With over 120,000 photos and illustrations