`Lack` vs `Shortage`: Pahami Perbedaannya!

Kata "lack" dan "shortage" dalam Bahasa Inggris seringkali membingungkan, terutama bagi para pembelajar bahasa. Meskipun keduanya menunjukkan kurangnya sesuatu, ada perbedaan nuansa yang cukup signifikan. "Lack" lebih mengacu pada ketiadaan sesuatu yang bersifat umum atau fundamental, sedangkan "shortage" menunjukkan kekurangan sesuatu yang spesifik, seringkali dalam konteks kuantitas atau jumlah yang terbatas. "Lack" biasanya merujuk pada sesuatu yang bersifat kualitatif, sementara "shortage" lebih menekankan pada aspek kuantitatif.

Mari kita lihat beberapa contoh untuk memperjelas perbedaannya:

  • Lack:

    • English: He lacks confidence.

    • Indonesian: Dia kurang percaya diri. (Dia tidak memiliki percaya diri)

    • English: The project lacks funding.

    • Indonesian: Proyek tersebut kekurangan dana. (Proyek tersebut tidak memiliki dana yang cukup)

    • English: She lacks the necessary skills.

    • Indonesian: Dia kurang memiliki keterampilan yang diperlukan. (Dia tidak memiliki keterampilan yang diperlukan)

  • Shortage:

    • English: There is a shortage of water in the region.

    • Indonesian: Terjadi kekurangan air di wilayah tersebut. (Ada sedikit air di wilayah tersebut)

    • English: The supermarket has a shortage of eggs.

    • Indonesian: Supermarket tersebut kekurangan telur. (Supermarket tersebut kekurangan stok telur)

    • English: Due to the pandemic, there was a shortage of medical supplies.

    • Indonesian: Karena pandemi, terjadi kekurangan alat medis. (Ada kekurangan jumlah alat medis)

Perhatikan bahwa dalam contoh "shortage," kita bisa mengganti kata "kekurangan" dengan frase seperti "kekurangan stok," "sedikit," atau "kekurangan jumlah," yang menekankan pada aspek kuantitatif. Sedangkan dalam contoh "lack," penggunaan kata "kurang" lebih tepat karena menekankan pada ketiadaan kualitas atau atribut tertentu.

Happy learning!

Learn English with Images

With over 120,000 photos and illustrations