Thick vs. Fat: Apa Bedanya?

Kata sifat "thick" dan "fat" dalam bahasa Inggris seringkali membingungkan karena keduanya bisa diartikan sebagai "tebal" atau "gemuk" dalam bahasa Indonesia. Namun, penggunaannya sangat berbeda. "Thick" lebih sering menggambarkan ketebalan suatu objek secara fisik, seperti buku, kayu, atau sup. Sedangkan "fat" lebih merujuk pada kondisi seseorang atau hewan yang kelebihan berat badan, disebabkan oleh banyaknya lemak tubuh. Perbedaan konteks inilah yang menjadi kunci pemahaman kedua kata tersebut.

Mari kita lihat beberapa contoh:

  • Thick:

    • "This book is very thick; it has over 500 pages." (Buku ini sangat tebal; isinya lebih dari 500 halaman.)
    • "The soup is too thick; I need to add more broth." (Sup ini terlalu kental; aku perlu menambahkan lebih banyak kaldu.)
    • "He has thick hair." (Dia memiliki rambut yang lebat.) (Note: in this case, "thick" refers to density, not necessarily weight)
  • Fat:

    • "He's getting fat because he eats too much junk food." (Dia semakin gemuk karena terlalu banyak makan junk food.)
    • "That cat is fat; it needs to exercise more." (Kucing itu gemuk; dia perlu lebih banyak olahraga.)
    • "The steak is quite fat." (Steak itu agak berlemak.) (Here, "fat" refers to the amount of fat on the meat)

Perhatikan bahwa "thick" dapat digunakan untuk menggambarkan benda mati dan sifat-sifatnya yang padat, sedangkan "fat" biasanya digunakan untuk menggambarkan makhluk hidup yang memiliki kelebihan lemak. Meskipun ada pengecualian, memahami perbedaan konteks ini akan sangat membantu dalam penggunaan kedua kata tersebut dengan tepat.

Happy learning!

Learn English with Images

With over 120,000 photos and illustrations